PERBEDAAN ITU TEMAN


"Friend can judge anything about you. But, they are always with you and never out of you."
-menurut saya-

Kalau masih ada juga orang yang ribut tentang 'perbedaan'. Tolong dicek. Mungkin sodara kurang suplemen pengetahuan biar tambah wawasan. Bahwa perbedaan tidak membatasi siapapun untuk menjadi teman.

Akhir-akhir ini, banyak orang masih suka nyinyir karena perbedaan. Bahkan perbedaan 'status' atau pendapat. Padahal, Indonesia sendiri terbentuk bukan karena 'persamaan' dari satu suku-bangsa-agama-bahkan ras. Indonesia ada karena P-E-R-B-E-D-A-A-N. Sayangnya, kita ini mudah di 'adu dombakan' pihak yang tidak suka dengan Ke-Bhineka Tunggal Ika --an kita.

Aku menyukai perbedaan ini. Dan sadar, kita sering berdebat tentang hal itu. Tapi, kita tidak akan bisa tumbuh menjadi bangsa dan manusia yang baik jika selalu harus memiliki kesamaan dengan semua orang yang kita jumpai.

Jangan berdalih karena, 'kenyamanan'. Lalu memilih berteman dengan satu kumpulan orang yang mementingkan ideologi yang sama. Itu memang menenangkan, tapi itu pun bisa membunuhmu secara perlahan.

Dunia ku terlalu kecil. Ya. Kadang pikiranku juga kerdil. Tapi. Aku akan berkembang begitu menemukan hal-hal yang berbeda dari dunia kecilku. Aku akan mampu menilai dan melihat segala bentuk warna kehidupan jika melihat dari berbagai sudut pandang. Dan aku menyukainya.

Jika karena perbedaan agama kau menghujat agama lain dan pengikutnya. Coba pahami betul mengapa itu bisa terjadi pada mereka sebelum kau menilai hanya dari satu sudut pandangmu.

Jika kau mulai bully seseorang, atau mulai melihat kumpulan orang-orang yang menghujat orang lain. Atau mungkin kau bagian dari prosesnya. Coba pikirkan ini baik-baik. "Apa kau ingin menjadi sama rendahnya dengan hewan yang tak mampu berpikir rasional? Walau kau berhak berpendapat, meyakini segala sesuatu, tapi ada yang tidak boleh kau lakukan. 'Merasa dirimu mahluk lebih sempurna dari yang lain, karena kau bukan Tuhan'."

Jika warna kulit, suku, ras, keyakinan, gender, pendapat, bahkan hal remeh temeh menjadi pemecah kita. Coba ingat kembali...

"Kapan terakhir kali, kau membaca buku Sejarah Indonesia?"

Negara ini tidak terbentuk hanya satu suku yang berjuang di tanah Nusantara ini. Indonesia ada, karena kita berbeda. Jadi. Kenapa kita selalu mampu dipecah belah oleh perbedaan yang sepele?

Menghina, membulli seseorang yang salah, tidak menambah atau menjadikan seseorang itu mulia. Bahkan dalam agama apapun, 'membunuh' (baik raga ataupun karakter seseorang) itu adalah sebuah dosa. Bahkan jika ia tidak ber-Tuhan sekalipun. Jika ia manusia yang masih memiliki hati maka ia akan menjauhinya.

Jadi. Jangan jadikan 'perbedaan' sebagai bahan kita untuk menjatuhkan, merendahkan bahkan membunuh mahluk lain. Jadikan 'perbedaan' sebagai teman yang membentuk kehidupan kita menjadi lebih baik.

Tidak ada yang mengatakan, "bahwa menerima perbedaan itu mudah." Ini sulit, memang. Tapi bukan berarti bukan tidak dapat kita terima. Inilah dimana kita mulai belajar, proses penerimaan baik perbedaan diri sendiri maupun orang lain.

Bukan memukul yang salah agar mau kembali ke jalan yang 'benar' dengan main hakim sendiri. Tapi merangkulnya, mengingatkan, membantu menyadarkan, dengan tangan terbuka. Kita tidak akan pernah bisa menjinakkan seekor singa dengan cambuk, karena suatu hari sang singa akan menerkam penjinaknya saat lengah.

Jikapun apa yang kita lakukan untuk menolong menyadarkan orang lain tidak pernah berbalas manis. Setidaknya, kita tetap menjadi orang baik yang mengingatkan dan megajaknya pada jalan yang benar. Toh, semua kembali pada 'ia' dan 'hatinya'. Jika kau percaya pada hatimu, semoga Tuhan segera menyentuh hati-mu yang tengah lengah dengan hidayahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen 1500 kata #1

Who am I ? #4.1

Si Rubah Hitam dan Si Rubah Putih