Kerja Tim Itu Apa SIh?

foto dok pribadi

Ketika kita dikumpulkan dengan bermacam-macam orang yang berbeda karakter, saat itulah kita di latih untuk mulai menerima ketidak samaan dan membentuk ikatan baru.
 Pembagian kerja tim nampaknya sudah biasa kita lakukan, seharusnya itu nampak begitu mudah. Tapi secara nyata ternyata tidak semudah kelihatannya, bukan. Kita dipaksa untuk menyamakan pemikiran dan hati kita untuk saling mengerti dan memahami satu sama lain.

Konflik kadang terjadi karena perbedaan pemahaman dan cara pandang kita, tapi bukan berarti jika itu dapat membuat sebuah tim tidak bisa utuh kembali. Justru konflik itu terkadang ada untuk mengikat kita menjadi satu tim yang solid.

Makanya banyak ajang lomba yang mengedepankan pertarungan beregu demi terciptanya persatuan dan kesatuan. Sayang, akhir-akhir ini justru kebanyakan dari tim bersatu cenderung pada hal-hal negatif. Salah satunya mungkin adalah kebiasaan anak didik kita.

Percaya atau tidak, saya sangat prihatin dengan rantai pembodohan ini. MIsalnya saja, kakak kelas yang mengajak adik kelas untuk tidak betah di sekolah dengan cara mengajak mereka mabal. Atau kebiasaan-kebiasaan kakak kelas yang malas-malasan dan meremeh temehkan pendidikan di sekolah. Bahwa "nilai itu tidak terlalu penting".

Padahal jika saja mereka sadari, sepatu yang berkualitas jauh lebih di minati ketimbang sepatu berkualitas jelek. Selain gampang rusak dan tidak awet, harganya turun di pasaran. Bukan kah barang berkualitas selalu mahal harganya?

Lalu mengapa mereka tidak memikirkan bagaimana cara menghargai diri sendiri agar berkualitas di masyarakat. Entah apa yang salah, tapi saya masih merasa kurag dengan semua yang saya lakukan untuk membuat mereka percaya. Bahwa apa-apa yang tidak mungkin itu hanya bisa diraih dengan ketidak mungkinan itu sendiri.

Siapapun kamu yang membaca tulisan ini, apa kamu tidak lelah ketika dalam satu tim hanya kamu yang bergerak sendiri? Aku sangat lelah. Aku ingin membuat mereka bergerak maju dan percaya dengan diri mereka sendiri, menghargai setiap potensi diri mereka yang luar biasa di dalamnya.

Aku masih menunggu dan berusaha, tapi jika begini terus aku akan kalah dan lemah. Kenapa kamu menunda untuk menjadi lebih baik ketika muda, dan kenapa kamu menyiayiakan usia dan waktumu sekarang. Padahal ketika semakin beranjak dewasa dan tua, semua kesempatan baik akan hilang dan kamu hanya akan menyimpan penyesalan yang mendalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen 1500 kata #1

Who am I ? #4.1

Si Rubah Hitam dan Si Rubah Putih