COFFEA

SEJARAH KOPI

idntimes.com


Hitamnya memikat, aromanya menggoda, rasanya pahit namun menciptakan sensasi yang selalu membuat hati menanti untuk menikmatinya kembali. Ini dia Coffea arabica atau kopi. Tanaman famili Rubiaceae ini merupakan salah satu komoditas di dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas kopi yang umum dikenal yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea arabica).
            Bagaimana biji kopi yang begitu memikat banyak hati mulai dari kalangan masyarakat bawah hingga petinggi dunia ini dapat ditemukan? Untuk itu mari kita kembali ke tahun 800 SM, tepatnya di Benua Afrika terutama bangsa Etiopia  mereka akan mencampur kopi dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuhnya.
            Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja oleh seorang pengembala bernama Khalid, seorang Abyssini. Ketika mengamati kawanan kambing miliknya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam, setelah memakan sejenis buah beri. Ia pun mencoba memasak dan memakannya hingga menjadi kebiasaaan dan terus menyebar dan berkembang ke berbagai negara di Afrika.
            Ratusan tahun kemudian biji kopi melewati Laut Merah dan tiba di Arab pada abad ke-13 yang menyajikannya dengan cara mengambil sarinya. Umat muslim mengkonsumsi kopi sebagai minuman penambah energi saat beribadah di malam hari. Kepopuleran kopi menyebar hingga Afrika Utara, Mediterania, dan India.
            Tahun 1600-an, seorang peziarah India bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertil (bibit unggul) keluar dari Mekah dan menumbuhkannya di bagian daerah di luar Arab. Tahun 1615 kopi memasuki Eropa setelah dibawa masuk seorang saudagar Venesia yang mendapat pasokan kopi dari Turki, namun jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan pasar. Hingga Belanda adalah salah satu negara Eropa yang pertama berhasil membudidayakannya pada tahun 1616.
            Tahun 1690, biji kopi sampai ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran yang saat itu Indonesia masih negara jajahan Kolonial Belanda. Sekitar tahun 1714-an, Raja Perancis Louis XIV menerima sumbangan kopi dari bangsa Belanda sebagai penambah koleksi di Kebun Botani Royal Paris, Jardin des Plantes. Seorang angkatan laut bernama Gabriel Mathieu di Clieu terpaksa menyelinap masuk bersama sejumlah pasukan ke dalam kebun untuk mencuri tanaman kopi yang akan dibawa ke Martinique setelah ditolak oleh Louis XIV. Setelahnya, hanya dalam kurun waktu 50 tahun, terdapat kurang lebih 18 juta pohon kopi dengan varietas beragam telah berhasil dibudidayakan.
            Ketika harga kopi menjulang tinggi di pasaran, tahun 1727 pemerintah Brasil berinisiatif menurunkan harga pasaran kopi dengan mengirim agen khusus Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta untuk menyelinap masuk ke Perancis dengan mendekati istri gubernur hingga sebuah buket berisi banyak biji kopi inilah yang akhirnya berhasil dibudidayakan bangsa Brasil dalam skala besar hingga dapat dikonsumsi semua orang.
            Garis waktu, tahun 1775 Sang Frederick dari Perusia memblok semua import kopi hijau yang kemudian dikecam oleh masyarakatnya. 1900, perusahan Hill Bros mengomersialkan minuman kopi kalengan. 1901, Satori Kato berhasil memproduksi minuman kopi cepat saji. 1903, Ludwig Roselius asli German berhasil memisahkan kafein dari biji kopi dan menjual produknya dengan nama Sanka di Amerika Serikat. 1920, penjualan kopi di Amerika Serikat meningkat tajam. 1938, perusahaan Nestle mengkomersilkan produk kopinya bernama Nescafe di Swiss. 1946, Achilles Gaggia berhasil membuat kopi mokacino untuk pertama kalinya. Hingga Tahun 2017, begitu banyak produk, jenis, dan varian rasa yang berbeda dapat kita nikmati dengan mudah. Bahkan hingga tahun 2020 saat ini, kopi tetap menjadi primadona bagi para penikmatnya.
            Demikian sejarah singkat perkembangan kopi didunia, semoga kita dapat memetik hikmah dari si kopi yang dapat menembus hati seluruh lapisan masyarakat ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen 1500 kata #1

Who am I ? #4.1

Si Rubah Hitam dan Si Rubah Putih