Aku dan Kamu, ternyata tidak akan pernah bisa menjadi Kita...
Aku dan Kamu, ternyata tidak akan pernah bisa menjadi Kita...
https://zenithtaciaibanez.wordpress.com/2012/10/17/
Cinta mu selalu datang terlambat,
lebih terlambat dari kereta yang aku tunggu setiap pulang kerja,
Cinta mu selalu saja datang terlambat,
Setiap selepasku mengambil keputusan paling final dalam hidupku,
dan kau hanya datang dengan mengucapkan "maaf".
"Semua sudah terlambat, Jay! sungguh sudah terlambat...!" Aku menangis membelakangi mu, berharap kau lekas pergi dari hadapanku. Dan dari hidupku.
"Maaf! Hanya saja, aku pergi untuk membahagiakan mu," Ia tertunduk, berharap aku mau mengerti. Tapi sungguh, semua telah terlambat.
"Kau bilang untuk membahagiakanku?"
"Jika kau ingin membahagiakanku, datangi orang tuaku! Jika kau ingin membahagiakanku, jangan pergi saat ku katakan "mohon berhat-hatilah!". Jika kau ingin membahagiakanku, seharusnya kau ikat aku dengan pernikahan! Tapi tidak! Kau justru pergi tanpa mengatakan apapun, tanpa meminta ku menunggu mu, atau mengucapkan kata 'Saya meminang anak mu, Pak!' Aku harus apa, saat ia yang lebih mantap dari mu datang meminangku? Haruskah aku terus menunggu mu, berharap pada cinta yang tak pernah pasti 'adakah aku di dalam doa mu, menjadi bagian tubuhmu, menjadi tulang rusuk mu?'. Tolong jangan meminta maaf padaku, kau sungguh tidak bersalah. Kau hanya tidak tau bagaimana cara mengutarakan keinginanmu. Dan ya, aku bukan bagian dari keinginanmu." Terlanjur sudah, bendunganya pecah. Aku menangis, dan berharap setelah pergi dari waktu ini. Esok adalah waktu yang tak akan pernah mengingatkanku pada mu lagi. Aku berharap amnesia akan dirimu, seumur hidupku. Ini menyakitkan.
"Aku ingin memilikimu! Aku mencintai mu!" Jay berteriak saat langkahku telah mantap pergi darinya. Kau sungguh keterlaluan! "Bisakah, aku memilikimu?"
Aku berbalik menatapnya, matanya telah basah, Jay menangis. Aku juga. Tapi, kita tidak bisa kembali kemasa lalu, semua kenangan hanya menjadi kenangan. Baik manis atau pahit, semua hanya kenangan.
"Aku tidak bisa. Kembali kemasa lalu hanya akan membuatku seperti pengecut, Jay. Ku harap kita bisa menjadi teman, sahabat, kawan seperti dulu lagi. Namun, nampaknya keinginan ini akan sulit. Jika harus aku memilih, aku memilih untuk dicintai daripada harus mencintai. Cinta memang tidak pernah salah, hanya saja nafsu manusia kitalah yang terlalu berharap lebih sehingga menyisakan luka. Kuharap, kau pun dapat menemukan orang yang mencintai mu, melebihi aku mencintai mu dulu. Selamat tinggal, dari tulang rusuk yang pernah berharap melindungi hati mu." Aku pergi, menangis. Meninggalkan semua kisah indah dan pahitku dibelakang, ini pilihan final ku. Aku tidak bisa kembali kemasa lalu, cukup menjadi kenangan yang berharga yang harus aku jadikan pelajaran untuk kembali mencoba mencintai dia yang mencintaku.
Aku tak berani melihat wajah Jay saat pergi, biarlah ia pun dengan kenangannya begitu pun dengan ku. Kita tidak bisa merangkai kata-kata puitis kembali Jay', kita tidak bisa berlari bersama lagi, mengubah keluh menjadi tawa, mendinginkan hari yang panas dengan es krim lagi bersama. Kita yang dulu tidak bisa lagi menjadi kita diwaktu yang sekarang, kini kita hanya bisa menjadi 'aku' dan 'kamu' yang berbeda. Semoga Kamu bisa lebih bahagia saat dulu bersama Aku. Aku tulang rusuk yang dulu berharap bahwa kamu adalah pasangan tubuh ku.
Komentar
Posting Komentar