Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2016

Who am I ? #4.1

Gambar
HARUSKAH? Nama ku Yanari, usia ku 17 tahun. Tak ada yang spesial dariku hanya saja aku memiliki keinginan menjadi seorang pembuat komik atau animator sejak aku masih kecil. Jika ada yang bilang bahwa itu hal biasa saja maka akan ku katakan “selamat!” karena kau tak tinggal di kota kecil di bagian bumi asia yang terkenal akan hutan belantara yang menjadi paru-paru dunia. “Ibu, aku ingin menjadi animator. Bolehkah aku mengambil universitas seni grafis?” “Buat apa? Liat tuh paman kamu juga dia bla-bla-bla...” Selalu berakhir dengan kalimat-kalimat negatif setiap kami berdiskusi. Aku sempat bilang pada papah tapi, entahlah tak ada jawaban yang pasti. Aku mulai mencari alternatif lain, informasi di kota ku tinggal sangat sulit sehingga hanya sekali dua kali aku mengikuti beberapa perlombaan. Ya aku memang tidak pernah menang dan aku sadari itu karena kemampuan ku yang masih di bawah standar. Aku mulai sibuk mencari diberbagai media, mulai dari internet, sosial media, hingga

WHO AM I #4

Gambar
PROLOG Saat seorang anak lahir ke dunia yang terbayang oleh orang tua mereka adalah bagaimana keadaan kita. Cacat-kah? Normal-kah? Ada-kah yang kurang dari kita? Atau mungkin, ada sesuatu yang lebih dari kita? Terutama apakah kita terlahir dalam keadaan sehat? Seiring berjalannya waktu, kita mencoba mengenal suara apa yang kita dengar, siapa yang kita lihat, hal-hal yang kita ingin ketahui, kita pelajari, mulai lah kita bertanya banyak hal yang dapat kita dengar, lihat, cium, rasakan, dan kita raba. Ruang kosong dalam kepala, rasa haus dari naluri keingin tahu-an, semangat dalam diri membuat kita selalu merasa haus dan lapar. Namun, lambat laun semua itu menumpuk di dalam kepala, hati, dan naluri itu sendiri. Tanpa disadari kita membagi diri kita pada beberapa masa yang berbeda, saat bayi – balita – anak-anak – remaja hingga kita dikenal sebagai manusia dewasa. Masa depan kita telah dipersiapkan baik oleh Tuhan, tentu bagi kalian yang percaya. Hingga orang tua k

PENGORBANAN #3

Gambar
PENGORBANAN Panggilah aku Alif. 24 tahun, tinggal di kepulauan Jawa – di bagian bumi sebelah Barat. Di sebuah kota yang diberi nama Garut dengan julukan ‘Kota Intan’. Dari 42 kecamatan aku tinggal di salah satu kecamatan yang diberi nama Cilawu. Pada sebuah desa di pinggiran kota bernama Desa Pasanggrahan. Lalu apa istimewanya tempat ini, aku yang menulis, anda yang membaca, dan siapa pun diluar sana di dunia ini. Mari berpikir kembali. Apa untungnya untuk ku menceritakan semua ini? Maka akan ku jawab, ‘tidak ada sama sekali’. Aku selalu bilang, “mari kita berfikir kembali”. Ku beri nama bab ini ‘Pengorbanan’. Bukan hanya tentang ku, tapi beberapa anak langit yang kisahnya akan ku tulis disini. Bukan sebagai bahan ejekan – kesombongan – iri hati. Namun menjadi renungan untuk aku dan anda yang menjadi salah satu anak langit yang berhasil menemukan ku disini. Mari kita buka bab ini dengan salah satu anak langit bernama, Bulan. Bulan, gadis desa dari pedalaman Kecamata

Anak Langit #2

Gambar
PROLOG Akan aku kisahkan tentang apa itu pengorbanan – cinta – perjuangan – kebebasan – kehidupan – dan berakhir di kematian. Ah’ tidak. Tepatnya hidup bagaikan kematian atau mungkin ia telah lama mati. Mungkin pula, ia mati namun hidup dengan cara berbeda. Kisah ini berawal sebelum semua dimulai. Ya’ telah menjadi seperti kisah yang memang sudah menjadi legenda langit. “Kutukkan” “Kepercayaan” “Mitos” Semua berasal dari satu nenek moyang yang melegendakan – terjadi – terbukti – terngiang dan berakhir pada pola pikir kita kembali. Menebak-nebak, memperkirakan, berharap semua tidak terjadi. Ada dua dunia yang terjadi. Satu, dunia tidak memperdulikan. Dua, dunia yang penuh dengan analisis. Sayangnya aku berada di dunia yang menganalisis kejadian tersebut. Panggil saja aku ‘Anak langit’. Aku tidak dibuang dari surga. Seperti nenek moyang kami, Adam dan Hawa. Mereka terlibat dengan permainan Iblis yang terjerumus pada kesombongannya. Namun Adam akhirnya kembali ke su