Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Si Rubah Putih & Si Rubah Hitam (Racun Hati)

Gambar
Si rubah hitam dan si rubah putih hari ini belum menampakan dirinya, entah mungkin mereka sedang berdiskusi sesuatu atau mungkin mereka mulai sedikit lelah mengganggu ku. Walau tadi pagi si rubah hitam ingin menampakkan wujudnya, untung saja ponselku penuh jadi ku redam aura panas darinya dengan lantunan musik walau sebenarnya aku tidak menyukai sesuatu menancap di telingaku begitu lama. Ini membuat gendang telingaku sakit. Sebetar lagi, ya sebentar lagi jadwal mengajar dimulai. Perasaan bosan sudah menggelayuti dan menghantui mata, pikiran, dan semangatku. “Haruskah aku masuk, rasanya aku malas mengajar minggu-minggu ini.” Serangga-serangga penanda masuknya musim panas mulai bernyanyi memekakan teling, bersautan silih berganti seperti ingin kawin. Langit cerah tak menunjukkan perubahan apapun pada hidup ku. Orang-orang itu berpura-pura tak terjadi sesuatu, seolah-olah ingin menyembunyikan fakta yang terjadi. “Cih’ menipu ku? Tidak akan berpengaruh apapun untukku. Kali

Si Rubah Hitam dan Si Rubah Putih (Tidurlah Putih)

Gambar
Aku ingin mempercayai keduanya si rubah hitam dan si rubah putih, mereka dapat hidup berdampingan pada tubuh ini. Pada jiwa ini. Dan yah’ kenyataannya aku tetap harus mengendalikan keduanya.  Hari ini si rubah putih sedikit kelelahan setelah seharian kemarin bertugas menjaga orang-orang dari kelakuan si rubah hitam. Kemarin beberapakali si rubah hitam ingin muncul di keramaian tapi si rubah putih terus mencoba menghentikannya berpikir tenang mengeluarkan beberapa jurusnya dan menidurkan si rubah hitam terus menerus. Hari ini sepertinya si rubah putih kelelahan dan si rubah hitam memiliki energi lebih untuk menaklukan ku. Tidak bagaimana ini! Aku tidak bisa bertahan jika ia sampai keluar, satu serangan pagi ini ia luncurkan dengan udara panas yang akhirnya aku menulis pesan kasar di sosial media ku. Tapi..., entahlah aku sedikit senang. Sial! “Bagaimana? Ini menyenangkan, kan?! Tak usah berpura-pura seperti si rubah putih yang selalu membohongimu dengan mantra-mantra

Si Rubah Hitam dan Si Rubah Putih

Gambar
Terkadang seorang anak akan bertanya dalam pikirannya,                 “Apakah, aku benar disayangi?”                 “Apakah, aku berharga untuk mereka?”                 “Bagaimana, jika aku mencoba pergi seharian tanpa kabar. Apakah... mereka akan mencariku?”                 “Aku... ingin tau. Apa yang akan terjadi pada mereka jika aku tidak ada. Apakah rasa dari pertanyaan ini akan tetap ada dan mengganggu pikiran ku ataukah justru...”                 Terkadang, rubah putih lah yang muncul. Tersenyum menyatakan bahwa aku bahagia. Namun... dilain waktu rasanya melelahkan memiliki wajah dan berkelakuan seperti malaikat. Dilain waktu, rubah hitamlah yang muncul bahkan serigala pun ikut terundang. Rasa itu entah apa namanya? Namun rasanya menyenangkan membayangkan...                 “Kau melakukan pembunuhan dengan sangat sempurna. Tanpa sidik jari, noda darah, bukti, saksi, dan tersangka yang tidak dapat kau temukan. Selebihnya adalah kebahagiaan ‘si pendosa’ y