Si Rubah Putih & Si Rubah Hitam (Racun Hati)
Si rubah hitam dan si rubah putih hari ini belum menampakan dirinya, entah mungkin mereka sedang berdiskusi sesuatu atau mungkin mereka mulai sedikit lelah mengganggu ku. Walau tadi pagi si rubah hitam ingin menampakkan wujudnya, untung saja ponselku penuh jadi ku redam aura panas darinya dengan lantunan musik walau sebenarnya aku tidak menyukai sesuatu menancap di telingaku begitu lama. Ini membuat gendang telingaku sakit. Sebetar lagi, ya sebentar lagi jadwal mengajar dimulai. Perasaan bosan sudah menggelayuti dan menghantui mata, pikiran, dan semangatku. “Haruskah aku masuk, rasanya aku malas mengajar minggu-minggu ini.” Serangga-serangga penanda masuknya musim panas mulai bernyanyi memekakan teling, bersautan silih berganti seperti ingin kawin. Langit cerah tak menunjukkan perubahan apapun pada hidup ku. Orang-orang itu berpura-pura tak terjadi sesuatu, seolah-olah ingin menyembunyikan fakta yang terjadi. “Cih’ menipu ku? Tidak akan berpengaruh apapun untukku. Kali